KabarDesa.Com, Tegal – Memasuki musim liburan sekolah harga komoditas telur itik terus merangkak naik. Sampai akhir Desember 2016 harga bahan pembuat telur asin ini ditingkat pengepul tercatat naik menjadi Rp 1.800 per butir.
Wirah (46), salah satu pengrajin telur asin di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengungkapkan, dalam bulan Desember sedikitnya sudah 2 kali terjadi kenaikan harga telur bebek.
Pada awal bulan Desember harga masih di kisaran Rp 1.700 per butir, kemudian pada pertengahan bulan naik Rp 50 menjadi Rp 1.750 per butir.
Hingga akhir Desember 2016, berbarengan dengan liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru, harganya kembali naik menjadi Rp 1.800 per butir. Menurutnya, kenaikan tersebut merupakan siklus yang biasa terjadi pada komoditas telur itik. Bila menjelang liburan sekolah hampir dipastikan harga telur mengalami kenaikan.
Biasanya, kenaikan ini dipicu oleh permintaan yang meningkat dari para pengrajin telur asin. Mereka memperbanyak persediaan barang dagangannya guna menghadapi masa liburan.
Berdasarkan pengalaman, jika memasuki liburan permintaan konsumen terhadap telur asin juga cenderung naik. Apalagi bila ditunjang oleh aktivitas kemasyarakatan desa, seperti hajatan, baik hajatan pernikahan maupun lainnya, permintaan telur asin biasanya naik drastis. (dar)