Kabardesa.com, Lahat – Memasuki tahap persiapan pembanguan di desa, peran serta pendampingan dirasa perlu kian dioptimlakan. Sebab dengan pengoptimalannya target perencanaan pembanguan itu dapat dikejar dengan memanfaatkan dan memberdayakan potensi yang terlibat.
Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) harus bersinergi dengan seluruh potensi yang ada di desa, entah itu Kepala Desa, perangkat desa, tim pengelolah kegiatan hingga masyarakat secara umum.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Sukarti Dapati, Pendamping desa di kecamatan Kota Agung, Kamis (2/3), menurutnya untuk tahun anggaran 2017 ini khusus pembiayaan yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), dia bersama kawan-kawan pendamping akan berusaha untuk mengoptimalkan pendampinganya.
“Dari penggalian gagasan (perencanaan), persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hingga pelaporan akan terus kita kawal. Agar kesalahan dalam semua tahapannya dapat diminimalisir. Yang paling pokok adalah pada saat perencanaan, mengingat saat perencanaan itu telah dilakukan pada akhir tahun 2016 lalu.
Dalam beberapa pertemuan dan koordinasi yang kita gelar, saya sebagai penanggung jawab pendampingan terus menekankan hal ini. Karena pendampingan adalah kuncinya, dengan pendampingan kami berharap pembangunan didesa yang telah direncanakan dapat lebih terarah pemanfaatanya dan berguna untuk kepentingan masyarakat desa tersebut,” ungkapnya.
Masih kata Sukarti, hal-hal yang bersifat teknis tentu sangat sensitif untuk dilalaikan, kalau pun itu ada sebisa mungkin segera dilakukan perbaikan dan penyelesain. Tahun 2017 adalah tahun ke 2 pendampingan mereka. Walau secara tim untuk periode lalu mereka terpisah lokasi pendampingan, tetapi semangat untuk membangun desa melalui pendampingan tetap perlu dikedepankan.
Apa yang disampikan oleh Sukarti, didukung oleh salah satu warga desa Singapure kecamatan Kota Agung Lahat, Viktorogo yang juga sebagai salah satu kadus di desa tersebut. Dia mengapresiasi kinerja pendamping desa, mereka juga memuji peran serta dan inisiatif pendamping ini.
“Tak hanya dalam forum resmi saja, pendampingan mereka lakukan seakan selama 24 jam, kadang mereka datang ke desa, kalau pun belum sempat komunikasi telus berjalan lewat telepon.
Kami juga merasakan bantuan dan dukungan dari mereka, selain karena menjadi tugasnya, ini bisa sebagai pemotivasi kami yang ada di desa, mereka terus memberikan semangat agar kami selalu berupaya untuk memberikan kontibusi dalam pembangunan di desa,” terangnya.
Lebih lanjut Viktorogo menyampaikan, untuk tahap ini mereka tengah melakukan singkronisasi rencana pembiayaan pembangunan ini. Bahkan tadi siang pendamping mereka melakukan koordinasi mengenai penentuan satuan harga yang akan dijadikan patokan dalam penyusunannya. (Indi)