PONOROGO – Sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Ponorogo, Jatim prihatin atas lunturnya sikap yang mencerminkan kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini. Seperti diungkapkan oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Ponorogo, Ari Hersowianudin yang mengaku prihatin atas rendahnya sikap yang mencerminkan lima sila dalam Pancasila. “Sudah banyak kejadian, mulai dari tidak hafal Pancasila sampai kasus Zaskia Gotik yang gak tau lambang negara,” kata Ari Hersowianudin, Minggu (3/3).
Pihaknya, juga prihatin kenapa banyak anak muda yang melupakan Pancasila. “Kami prihatin sekali karena ternyata banyak pihak yang melupakan dasar negara serta melupakan sejarah bangsa,” tambahnya. Hal itu menurut Ari sebagai akibat dari masuknya budaya barat yang deras masuk tanpa filter melalui teknologi. “Sehingga otak-otak kaum muda diajari untuk pelan-pelan melupakan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI,” tegasnya.
Salah satu cara untuk mengatasi hal itu, saat ini perlu dihidupkannya kembali materi pelajaran Pendidikan Moral Pancasila atau PMP dan juga Penataran P4 atau Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. “Materi PMP harus diberikan lagi kepada pelajar di semua jenjang pendidikan. Selain itu di tengah-tengah masyarakat juga diadakan kembali kegiatan Penataran P4 agar moral bangsa kita tetap baik,” harapnya.
Selain Ari, Rudi Hartono, salah satu warga Kecamatan Ngrayun juga berharap PMP dan Penataran P4 Dihidupkan kembali. “Sangat perlu PMP dan Penataran P4 diadakan lagi, tapi tantangannya semakin besar, sebab mengembalikan sesuatu yang telah dirubah tak bisa utuh,” papar Rudi.
Ungkapan senada juga dilontarkan oleh Boyadi, warga lainnya terkait diajarkannya kembali PMP maupun diadakan Penataran P4. “PMP dan Penataran P4 sangat perlu sekali untuk memperbaiki moral masyarakat supaya bahaya Narkoba tidak semakin merajalela di bumi Indonesia, selain PMP dan Penataran P4 bisa dijadikan filter terhadap masuknya paham Radikalisme,” ungkap Boyadi yang diamini Suprapto maupun Dany Firman, warga lainnya. (MUH NURCHOLIS)