Nias, Salah satu tempat melepaskan kepenatan akan hiruk pikuk keramain kota adalah mencari tempat yang nyaman dan asri, yah hal itu hanya didapatkan di pedesaan. Pulau Nias adalah salah satu Pulau yang menawarkan keindahan alam, Pantainya tak kalah saing dengan Pantai Bali, Kawasan pedesaannya cukup luas dan hutanya masih tetap terjaga lestari. Hanya saja tata kelola untuk menjadikannya sebagai objek wisata, masih jauh dari harapan.
Bezaro Ndraha, salah seorang yang punya ide untuk mencetuskan sebuah wilayah Objek wisata alam. berbekal dengan lahan dan potensi yang ada didalamnya ia memberanikan diri untuk memulai merencanakan merintis sebuah objek wisata alam Desa yang ia berinama Bukit Osala. objek wisata Alam tersebut berlokasi di Desa Baruzo Kecamatan Sogaeadu Kabupaten Nias, sekitar 7 Km dari Bandara Binaka-Gunungsitoli.
Rencana tersebut semakin ia yakini, ketika wilayah itu akan tersentuh pembangunan dari Supra Desa, dimana tak jauh dari lokasi Bukit Osala tersebut akan dibangun Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Nias. sehingga perluasan wilayah dan pembukaan badan jalan menuju lokasi objek wisata alam itu telah dimulai. Kini dengan modal sendiri Bezaro telah mengalirkan listrik Negara dan membangun sebuah pondok.
Kedepan ia berharap Bukit Osala ini akan menjadi objek wisata alam yang akan dilengkapi dengan arena outbond serta dapat dikelola dengan baik sehingga mendatangkan income kepada masyarakat sekitar, selain itu juga untuk mewujudkan impiannya tersebut pihaknya berharap pemerintah, melalui dinas Pariwisata dapat berkontribusi mengingat lokasi tersebut nantinya akan menjadi jantung Ibu Kota Kabupaten Nias dan sangat dibutuhkan wilayah yang asri guna menjaga keseimbangan kelestarian lingkungan.
“kasihan kan kalau nantinya ini menjadi Pusat Kota Kabupaten Nias, dan akan dihiasi dengan dinging-dinding beton, yah setidaknya untuk menjaga kelestarian lingkungan serta menjadi paru-paru Kota”, Ujar Bezaro.
Tak jauh dari Lokasi itu, terdapat sebuah bekas peradaban Moyang Marga Ndraha yang ditandai dengan berdirinya sebuah batu megalit yang telah berumur ratusan tahun yang dikenal dengan nama “Kara So’ikhu”, [Batu yang memiliki bentuk hidung manusia], konon batu itu adalah peninggalan moyang Ndraha yang bernama Hililowalangi. Menurut Bezaro, selain daerah itu memiliki potensi keindahan bentangan alam, juga memiliki nilai sejarah, dimana nantinya para pengunjung tidak hanya sekedar menikmati asrinya alam, namun dapat menambah pengetahuan tentang sejaran peradaban manusia yang pernah tinggal di daerah itu ratusan tahun lalu.