KabarDesa.com, Gowa – Satu desa satu produk adalah program Pemerintah Pusat, inilah yang menjadi langkah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kalpataru Desa Kanreapia berupaya untuk melestarikan buah markisa.
Sejak dahulu Desa Kanreapia dikenal sebagai penghasil buah markisa. Para petani Desa Kanreapia sejak dahulu bercocok tanam jenis buah markisa. Namun seiring berjalannya waktu buah markisa digeser oleh tanaman sayuran. Dengan alasan bahwa sayuran lebih menguntungkan ketimbang buah markisa. Pada akhirnya buah markisa ditinggalkan dan diganti dengan sayuran.
Melihat kondisi ini, BUMDes Kalpataruh ingin mempertahankan dan melestarikan buah markisa yang hampir punah ini. Yaitu dengan menyiapkan lahan budidaya dan kembali menanam buah markisa yang terletak di Lorong Pemancar TVRI Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
BUMDes Kalpataru melihat lahan – lahan pertanian warga Desa Kanreapia banyak yang bisa ditanami buah markisa. Seperti lokasi bebatuan, pekarangan rumah, teras – teras perkebunan dan lokasi yang tidak produktif ditanami sayuran. Karena buah markisa adalah tanaman merambat sehingga mudah tumbuh dan berbuah.
Markisa menjadi tanaman dengan biaya rendah dan pangsa pasar yang jelas. Hal inilah yang tidak disadari para petani pada umumnya. Selain dapat dijual dari petik jual, saat ini buah markisa dapat dijadikan sirup markisa.
Dari segi harga, buah markisa memiliki harga yang jelas, tidak berubah-ubah dan target pasarnya jelas. Tapi jika dibandingkan dengan sayuran, harga pasar selalu berubah-ubah. Sayuran umumnya juga langsung dijual mentah, belum ada produk olahannya. Berbeda dengan markisa yang bisa diolah menjadi dodol markisa dan sirup markisa.
Selain itu buah markisa juga mengandung banyak vitamin dan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Saat ini BUMDes Kalpataru telah menyiapkan lahan percontohan dan juga senantiasa mengajak petani-petani Desa Kanreapia untuk kembali membudidayakan buah markisa. Sehingga pendapatan petani bisa bersumber dari sayuran dan buah markisa.
Penulis : Jamaluddin Dg Abu
Editor : S Adi Firmansyah