KabarDesa.Com, Tegal – Musim hujan yang tengah terjadi di wilayah Kabupaten Tegal agar dijadikan perhatian bagi para petani padi yang sudah mulai menanam padi pada Desember 2016 ini. Pasalnya, di musim hujan tanaman padi rawan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) yang disebabkan bakteri Xanthomonas campestris.
Penyakit ini banyak terjadi pada musim hujan atau pada kemarau basah, utamanya pada lahan sawah yang selalu tergenang air dan dipupuk urea dosis tinggi.
Penyakit HDB ini menghasilkan 2 gejala, yaitu kresek dan hawar. Penyakit kresek pada tanaman padi gejalanya terjadi pada tanaman yang berumur kurang dari 30 hari, yakni pada saat persemaian atau tanaman baru dipindah.
Daun-daunnya berwarna hijau kelabu, melipat dan menggulung. Dalam keadaan parah seluruh daun menggulung, layu, dan mati. Gejala ini mirip tanaman yang terserang penggerek batang.
Sedangkan hawar, gejala terjadi pada tanaman yang telah mencapai fase tumbuh anakan sampai fase pemasakan bulir padi. Cirinya, tanaman padi mula-mula timbul bercak abu-abu kekuningan pada tepian daun, gejala akan meluas, membentuk hawar dan akhirnya daun mengering.
Dalam keadaan lembab, misalnya di waktu pagi, kelompok bakterti berupa butiran berwarna kuning keemasan dapat dengan mudah ditemukan pada daun-daun yang menunjukkan gejala hawar.
Untuk mencegah penyakit HDB ini, lakukan pemupukan berimbang, jangan terlalu banyak pupuk berunsur Nitrogen. Jarak tanam padi jangan terlalu rapat. Hindari penggenangan air pada lahan sawah secara terus menerus. Jika intensitas penyakit melebihi 20%, semprot dengan bakterisida. (dar)