KabarDesa.com – Pidie, Dalam rangka persiapan khanduri maulid Nabi Muhammad SAW yang akan digelar pada tanggal 8 Januari 2017 ini, warga Gampong Cot Baroh melakukan meuseuraya (gotong royong, red) mengangkat tiang meunasah (tempat ibadah) berkontruksi dari kayu, tiangnya kaki bergeser dari pondasi saat gempa bumi 6.5 SR Tanggal 7 Desember 2016 yang berpusat di Kabupaten Pidie Jaya.
Pada saat kenduri maulid banyak memerlukan tempat untuk menjamu para tamu salah satunya meunasah, jadi meunasah yang berkontruksi dari kayu tersebut akan digunakan untuk menjamu para tamu undangan khanduri maulid. Tamu umumnya berasal dari gampong-gampong tetangga dalam Kemukiman Aron dan Gampong Tanoh Mirah Kab.Pdie Jaya, ± 1000 orang maka memerlukan banyak tempat untuk menampung tamu salah satunya meunasah.
Di Gampong Cot Baroh sendiri ada dua unit meunasah yaitu meunasah baroe (meunasah baru) berkontruksi beton dan meunasah tuha (meunasah lama) bekontruksi kayu yang kakinya bergeser dari pondasi pada saat gempa bumi.
Pada Saat gotong royong lebih kurang sekitaran 25 warga Gampong Cot Baroh secara bersama berhasil mengangkat kembali tiang meunasah dengan menggunakan peralatan yang serba konvesional yang terdiri dari bambu, tali dan pohon kelapa, prosesi mengangkat menggakat meunasah berjalan lancar tampa hambatan dengan menggunakan motode media jungkit diiringi hujan rintik-rintik yang mengguyur Gampong Cot Baroh saban hari dalam minggu ini.
Umumnya Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati pada 12 Rabiul Awal, untuk tahun 1938 H sendiri di peringati tanggal 12 Desember 2016.
Namun sangat berbeda dengan di Aceh, dalam kalender Aceh sendiri ada tiga bulan berturut yang disebut dengan bulan maulid atau dalam bahasa Aceh disebut dengan maulod, yaitu pada bulan Rabiul Awal (Maulid Awal) Kenduri Maulid yang dilaksanakan pada bulan Rabiul Akhir disebut dengan Maulod Teungoh (Maulid Tengah) dan Kenduri maulid di bulan Jumadil Awwal disebut Maulid Akhir.