KabarDesa.com, Bogor – Rokok sudah lama dikenal masyarakat Indonesia sejak jaman penjajahan hingga saat ini. Bahkan di jaman kolonial ada sebuah goyonan dari salah seorang pahlawan nasional yang cukup populer, H. Agus Salim, “Kalau bukan sebatang rokok tentu tuan tidak akan datang ke negeri ini.”
Kilas balik rokok kala itu sangatlah dicari oleh bangsa Belanda, karena rempah-rempah Indonesia sangat kaya dengan hasil buminya sehingga bangsa luar sangat mengincar negeri ini.
Salah satu komoditi yang terkenal di negeri ini adalah cita rasa tembakaunya, sehingga pantaslah orang Belanda sangat suka dengan kretek dari Indonesia. Berbicara masalah rokok, di Desa Situ Udik Cibungbulang Bogor, rokok masih dijadikan ajang silahturahim saat acara hajat pernikahan maupun acara keagamaan.
Sudah menjadi tradisi di Desa Situ Udik saat mengundang untuk menghadiri pesta pernikahan atau hajat dengan sebatang rokok kepada kaum adam. Selain praktis tanpa perlu mencetak surat undangan juga dapat bertatap langsung dengan warga yang akan diundang.
Belum diketahui dari mana asal muasal tradisi ini bermula. Tetapi yang pasti undangan dengan sebatang rokok adalah hal yang unik di Desa Situ Udik.
Beragam kultur dan budaya inilah yang membuat indahnya perbedaan di negeri yang makmur, dari sebatang rokok menjalin tali silahturahim.