KabarDesa.com, Fakfak – Tidak seperti gadis pada umumnya, gadis yang berasal dari Desa Sekban, Kecamatan Pariwari, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat ini tidak malu menekuni kegiatannya sehari-hari sebagai pedagang asongan.
Namanya Cindy Wulandary, gadis berumur 19 tahun yang berprofesi sebagai pedagang asongan yang ada di dermaga Fakfak.
Cindy merupakan anak tunggal dan ia menjadi pedagang asongan semenjak ibunya meninggal dunia. Karena tuntutan ekonomi, gadis asli Fakfak ini akhirnya menjadi pedagang asongan untuk membantu ekonomi keluarganya. Ayahnya sendiri adalah seorang nelayan.
Dari tempat tinggalnya ke dermaga berjarak sekitar 3 km dan biasanya ia menuju dermaga kalau tidak berjalan kaki ya naik angkot.
Setiap kali ada kapal PLN maupun kapal ferry, ia selalu menawarkan dagangannya ke setiap pengunjung dan penumpang yang berada di kapal maupun dermaga. Biasanya yang ia jual adalah nasi kuning, manisan, dan aneka minuman.
Uniknya kalau dagangan Cindy sudah habis, ia tak langsung pulang melainkan membantu dagangan ibu-ibu lain yang juga berjualan di area dermaga.
Fitri Arifudin, salah satu saudara dekatnya mengatakan kalau Cindy tidak pernah malu melakukan profesi itu. “Cindy tidak pernah malu dengan pekerjaan tersebut walaupun segelintir orang menganggap pekerjaan tersebut tidak layak, ia selalu bersyukur,” ungkapnya saat dihubungi melalui telepon.
Cindy adalah sala satu contoh inspirasi buat kita semua, terutama bagi kaum hawa yang ada di Kabupaten Fakfak, Papua barat, agar terus berjuang melakukan apa yang bisa dilakukan.
Desa Sekban sendiri merupakan salah satu desa tertinggal yang ada di Kabupaten Fakfak.
Salud buat dia..smoga kedepannya nnti akan di beri rejeki yg berlimpah dan smakin kita tekuni pekerjaan dan sabar pasti akan akan kecerahan hidup dan itu smua
akan terbayar dgn kesuksesan.slm dari anak perantau fakfak.